JAKARTA – Nama Jessica Kumala Wongo ramai jadi perbincangan lantaran diduga terlibat dalam kematian Wayan Mirna Salhin yang tewas usai minum kopi khas Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu 6 Januari 2016.
Jessica merupakan teman kuliah Mirna selama menempuh pendidikan di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica menetap di negeri kangguru sejak 2008, namun pada 5 Desember 2015, dia pulang ke Jakarta. Keduanya bertemu kembali pada 12 Desember 2015, saat itu Mirna didampingi oleh suaminya, Arief Sumarko.
Saat Mirna meregang nyawa, Jessica dan Hani menjadi saksi peristiwa nahas itu. Jessica dan Hani pun menjalani sejumlah pemeriksaan di Polda Metro Jaya atas kejadian tersebut. Jessica sendiri sudah lima kali menjalani pemeriksaan. Polisi menduga Jessica ada di balik tewasnya Mirna. Namun, kepolisian tak mau gegabah dalam menetapkan tersangka dalam kasus ini. Mereka terus mengumpulkan bukti-bukti untuk menjerat pelaku.
Lantas apa fakta penting terkait peran Jessica dalam kematian Mirna?
1. Jessica datang lebih awal dan pesan kopi
Jessica datang lebih awal dibandingkan rekannya, Mirna dan Hani. Dia langsung memesan tiga jenis kopi dan langsung membayarnya sebelum kopi tersebut dibuat. Selang 40 menit kemudian, Mirna dan Hani tiba di lokasi.
2. Jessica atur posisi duduk
Setelah waiters mengantar kopi pesanan, Jessica pun mengatur posisi duduk. Mirna ada di posisi tengah diapit oleh Jessica dan Hani. “Dia sudah memposisikan minuman ini di tempatnya masing-masing. Kemudian dia taruh belanjaanya dia di atas (meja). Nah itu lah kesulitan kita, makanya kita tidak tahu apa yang dimasukin (Jessica) ke situ (gelas) karena tas itu menghalangi CCTV dan gelas. CCTV tidak bisa menyorot itu,” ujar seorang pengelola Kafe Olivier.
3. Jessica tampak tenang
Saat Mirna meregang nyawa, Jessica tampak tenang. Sementara temannya, Hani tampak panik melihat tubuh Mirna kejang-kejang dan seluruh tubuhnya kaku.
Pengelola Kafe Olivier mengatakan, saat kejadian dia sempat membantu Mirna. “Jessica sebelah saya, dia tenang sekali. Dibanding teman satunya lagi (Hani) yang panik bukan main,” ujarnya. Dia melihat badan Mirna sudah kaku dan tidak bisa ditekuk. Dia pun mengambil tisu untuk mengusap wajah Mirna saat itu yang mengeluarkan busa.
4. Jesica buang celana jins
Setelah mengantar Mirna ke klinik di mal Grand Indonesia dan Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jessica membuang celana jins yang dikenakanya hari itu. Kuasa hukum Mirna Yudi Wibowo Sukinto mengatakan, celana jins dibuang karena sudah sobek, celana jins itu dibuang oleh pembantu rumah atas perintah Jessica.
Kepolisian saat menggeledah kediaman Jessica sempat mencari celana jins tersebut, bahkan hingga ke tempat pembuangan sampah (TPS), namun tak ditemukan. Saat ditanyakan oleh awak media terkait celana jins itu, Jessica enggan berkomentar. “Oh saya tidak bisa komen itu,” ujar Jessica.
5. Jessica kenal suami Mirna
Jessica melalui kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto, mengaku mengenal suami Mirna, Arief Sumarko. Perkenalan itu baru terjalin satu bulan dan hanya satu kali bertemu. “Jadi Jesica tiba di Indonesia tanggal 5 Desember, kemudian 6 Desember dia (Jessica) ketemu Mirna dan suaminya untuk makan bersama. Saat itu dia ditraktir, dan dia ingin traktir balik,” ujar Yudi.
6. Jessica Depresi
Pasca kejadian yang menewaskan temannya, Jessica merasa depresi. Dia hanya mengurung diri di kamar. Segala hal yang berkaitan dengan Mirna pun dihapus.
“Jessica trauma, terus semua yang berkaitan dengan Mirna dihapusin,” ujar pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto.
7. Jessica Irit Bicara
Tak berselang lama setelah kejadian, polisi pun langsung menggelar prarekonstruksi di Kafe Olivier. Dalam prarekonstruksi tersebut, Jessica sangat irit bicara. Bahkan penyidik lebih sering berkomunikasi dengan Hani karena bisa menjelaskan secara detail kejadian itu. Usai prarekonstruksi pun, hanya Hani yang bersedia menjawab pertanyaan wartawan, sementara Mirna bungkam. (www.okezone.com)