Salah satu penyebab lamanya waktu tunggu barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok karena tidak disiplinannya para importir. Seperti barang sudah masuk pelabuhan , importir baru mengurus berbagai perizinan antara lain ijin Badan BPOM, dan ijin-ijin terkait lainya. Pada hal seharusnya sebelum impor barang diproses, semua bentuk perijinan harus sudah lengkap sehingga tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan.
Kementerian Perdagangan akan menelusuri para pengusaha yang sering telat dalam mengurus izin. Bahkan pemerintah akan bertindak tegas memulangkan barang impor tersebut jika perizinannya belum diurus. Pelayanan di Pelabuhan akan dibenah, pengusahaa pun harus disiplin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal oknum yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer.
Jokowi bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas. “Kita harus terbuka. Saya tanya, enggak ada jawabannya, ya saya cari sendiri jawabannya dengan cara saya. Kalau sulit, bisa saja dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot,” kata Jokowi (kompas.com)